![]() |
Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Syamsul Islami. (Ist) |
Asisten dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa data dan informasi perkebunan dipandang perlu agar pengelolaan data perkebunan di tingkat Kecamatan, Kabupaten, dan Provinsi dapat menjadi perekat kesatuan dalam pembangunan perkebunan.
"Statistik perkebunan menyajikan data luas areal produk, produktivitas menurut status pengusahanya, yaitu perkebunan rakyat, perkebunan besar negara dan perkebunan besar swasta," ujarnya.
"Dilihat dari angka statistik perkebunan 5 tahun terakhir, kelapa sawit merupakan salah satu komoditi perkebunan, yang mengalami kenaikan secara signifikan. Hal ini disebabkan karena banyaknya perusahaan kelapa sawit di Kabupaten Ketapang dan adanya alih fungsi lahan dari komoditi lain menjadi komoditi kelapa sawit," tambahnya Asisten.
Lebih lanjut Ia menjelaskan maksud dan tujuan diadakannya FGD ini adalah agar terjalin komunikasi dan hubungan baik antara perusahaan dan kantor dinas dan BPS serta meningkatkan percepatan dalam pemasukan data statistik perkebunan kelapa sawit melalui aplikasi Sedap Online, yang berlaku di industri kelapa sawit ini.
"Oleh karena itu, Saya berharap agar peserta dan narasumber FGD tetap semangat dan bersatu untuk menciptakan masa depan yang lebih baik dimana norma di sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Ketapang akan diterapkan dengan optimal," harapnya.
Data sektoral dari perusahaan swasta akan dilindungi dengan baik, tepat waktu, dan dapat diterima stakeholder terkait, yaitu Distanakbun dan juga BPS Ketapang.
"Harapan semua pihak adalah supaya kegiatan FGD ini dapat membawa dampak positif dalam mengubah wajah industri kelapa sawit ini menjadi lebih baik," pungkasnya. (Ad/Ndi)