Masyarakat Adat Semandang Kualan Bekerjasama dengan Tropenbos Indonesia Melaksanakan Aksi Menanam Pohon

Editor: Agustiandi author photo

Ritual adat disela-sela aksi menanam pohon Masyarakat Adat Semandang Kualan Kecamatan Simpang Hulu dan Tropenbos Indonesia. (Ist)
Ketapang (Suara Ketapang) - Mengusung tema “Masyarakat Adat Menjaga Kearifan Lokal Untuk Kelestarikan Hutan”, Masyarakat Adat Semandang Kualan Kecamatan Simpang Hulu yang tergabung dalam berbagai lapisan masyarakat Melaksanakan Aksi Pengkayaan Tanaman untuk Kelestarian Hutan yang di selenggarakan pada Tahun 2023. 

Acara ini dirangkaikan dengan melakukan Ritual Adat di Keramat “Botuh Tawar” Menyampaikan Doa Kepada Dewatak Perimbang Alam Bumi agar semua aktivitas dan kegiatan ini bisa berjalan baik dan Memperkenalkan tamu yang baru pertama kali berkunjung ke Areal Keramat yang di sebut “Adat Junjung Lumut” Masyarakat Adat meyakini bahwa hutan keramat merupakan tempat sakral yang harus di jaga karena merupakan wilayah Hukum Adat yang sudah di kelola oleh mayarakat secara turun temurun. 

Masyarakat Adat Semandang Kualan beranggapan bahwa hutan merupakan Supermaket alami yang di dalamnya sudah tersedia sumber kehidupan yang gratis jadi mereka tidak takut kelaparan apabila masih memiliki hutan sebagai ruang hidup . Dengan terselenggaranya acara ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan kelestarian hutan dan memberi dampak bagi masyarakat serta memperoleh perhatian berbagai pihak untuk perlindungan wilayah Adat di Desa Kenanga. 

Pemerintah Desa Kenanga, Masyarakat Adat dan Tropenbos Indonesia menyelenggarakan Aksi Tanam Pohon di Areal Konservasi Kelola Masyarakat (AKKM) Dusun Gebok RT 03 Setarah Desa Kenanga Kec. Simpang Hulu Kab. Ketapang kalbar. 

Kegiatan Pengkayaan Tanaman ini merupakan kegiatan perdana Kepala Desa Kenanga Bapak Nicholaus Muhayan mengatakan “semoga dengan kegiatan ini dapat berdampak positif kepada semua pihak terutama para pemuda- pemudi, untuk terus menjaga kelestarian hutan karena merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat . ” dalam kegiatan ini di tanami dengan berbagai jenis tanaman buah-buahan dengan berbagai jenis seperti petai 300 pohon, durian 200 pohon dan cempedak 150 pohon dengan luasan yang ditanami 6 Ha.

Pelaksanaan kegiatan berlangsung pada tanggal 29 November 2023 yang didukung berbagai pihak yaitu pemerintah Desa Kenanga Kec Simpang Hulu, Masyarakat Adat, Perempuan Adat, Temenggung Adat, Kepala Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Lembaga Pemberdayan Masyarakat (LPM), Karang Taruna Kenanga, Siswa SMP N 05 Satap Simpang Hulu, dan tokoh perempuan FPAR Kenanga dengan jumlah peserta yang hadir perempuan 39 orang dan Laki-laki 51 orang.

Keterlibatan Perempuan Adat dan Tokoh FPAR Kenanga yang berperan aktif mulai dari persiapan hingga penyelenggaraan membuat kegiatan ini lebih menarik dan bersinergi, dengan rangkaian acara : Ritual Adat di Keramat ‘Botuh Tawar’ , Pengkayaan tanaman buah-buahan seperti; Tanaman Petai, Durian dan Cempedak. 

Diakhiri dengan penyadaran pentingnya menjaga lingkungan hidup dan peran pemuda sangat di perlukan untuk kelestarian, karena hutan keramat merupakan peninggalan nenek moyang yang sudah turun temurun sehingga harus di jaga dan jangan sampai hilang akibat kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh kurang pedulinya ataupun faktor kepentingan baik internal maupun eksternal. (**)

Share:
Komentar

Berita Terkini