Bapenda Ketapang Luncurkan Geo Tax sekaligus Gelar Tax Gathering Pajak Daerah 2024

Editor: Agustiandi author photo

Bupati Ketapang Martin Rantan bersama jajaran bersama badan usaha wajib pajak berfoto bersama di sebuah hotel di Ketapang, Selasa (10/9/2024). (Agustiandi/Suarakalbar.co.id) 
Ketapang (Suara Ketapang) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Ketapang menggelar Rakor dan tax gathering pajak daerah 2024 di sebuah hotel di Kabupaten Ketapang, Selasa (10/9/2024) pagi. 

Bupati Ketapang Martin Rantan menyatakan Tax Gathering ini digelar untuk memberikan penghargaan kepada wajib pajak karena telah memberikan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) di tahun 2024.

"Para pelaku usaha atau wajib pajak yang menerima penghargaan pada hari ini merupakan masyarakat sadar pajak dan pada hakekatnya juga merupakan masyarakat yang sadar hukum," ucap Martin usai membuka acara tersebut. 

Martin mengatakan, pihaknya secara konsisten terus bekerja keras meningkatkan pemahaman masyarakat, bahwa membayar pajak bukan menjadi hal yang menakutkan atau memberatkan namun menjadi satu kebanggaan sebagai warga negara Indonesia yang baik. 

Kendati demikian, Martin mengatakan, sejauh ini PAD Kabupaten Ketapang baru mampu mencapai Rp 250 miliar. Angka tersebut hanya sekitar 10,73 persen dari dana yang bersumber dari transfer pemerintah pusat ke daerah. 

"Kita harap PAD semakin besar, bukan hanya 10,73 persen tapi bisa lebih naik lagi, mudah-mudahan suatu saat nanti, harapan kita bersama, bisa mendekati data transfer pusat dan dana perimbangan," ucapnya. 

Kepala Bapenda Ketapang Devie Frantito mengatakan, pihak secara resmi telah meluncurkan proyek inovasi perubahan dalam memudahkan petugas pajak melakukan monitoring termasuk memudahkan wajib pajak membayar kewajiban mereka. Ini dapat meningkatkan kualitas data pajak yang bermuara pada peningkatan PAD. 

"Bentuk dari proyek perubahan ini adalah mengintegrasikan data spasial kedalam sistem aplikasi perpajakan daerah yang sudah ada, jadi kita bukan buat sistem baru tapi hanya mengaplikasikan, mengintegrasikan data-data spasial," papar Devie. 

Devie berharap, dengan inovasi ini pihaknya dapat meningkatkan PAD Kabupaten Ketapang dari semula 10,73 persen menjadi minimal 25 persen kemandirian keuangan daerah. 

"Jadi kita harus terus-menerus memantik tingkat kesadaran wajib pajak, sekarang bayar daerah pajak tidak perlu ke kantor, bisa dari aplikasi dari hp kita, bisa juga datang ke Indomaret atau Alfamart, sangat mudah sekarang," pungkasnya. (Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini