Ilustrasi kapal tenggelam. (*) |
Namun, kabar mengenai insiden ini baru dilaporkan ke Tim SAR pada jumat 6 Desember 2024. Cuaca ekstrem yang melanda kawasan tersebut diduga menjadi penyebab utama kecelakaan kapal kayu warga hijau sepanjang 23 meter itu.
Koordinator Pos SAR Ketapang Ayub menjelaskan, meskipun tim SAR gabungan telah melakukan pencarian intensif selama dua hari, tim belum juga berhasil menemukan kelima korban yang masih hilang.
"Saat ini, kami masih mencari lima orang yang hilang, sementara dua orang lainnya, Ardi dan Ali, berhasil selamat," ujar Ayub saat dikonfirmasi pada Sabtu malam.
Kapal Sababat Baru diketahui berangkat dari Gresik dengan tujuan Pangkal Balam, Pangkal Pinang, sebelum akhirnya tenggelam di perairan yang masuk dalam kawasan laut Kabupaten Ketapang.
Adapun lima orang yang masih dalam pencarian, yaitu Hawi, H. Par, Dulla, Zali, dan Rahman, terhanyut setelah kapal tenggelam.
Ayub menambahkan, dengan mempertimbangkan arah arus laut yang cukup kuat, besar kemungkinan korban terbawa menuju Kalimantan Tengah.
"Pihak SAR di Kalimantan Tengah pun telah dikerahkan untuk membantu pencarian. Pencarian terus dilakukan, dengan harapan dapat menemukan para korban yang hingga kini masih hilang," pungkasnya. (Ndi)