Natasya Hutagalung (24) seorang mahasiswi asal Kecamatan Tumbang Titi, Kabupaten Ketapang. (Dokumen keluarga) |
Tante korban, Tarida Hutagalung (38) menceritakan kronologis peristiwa tersebut. Insiden itu terjadi ketika Tasya tengah bersiap untuk mandi di kamar mandi kosannya yang terletak di luar kamar.
Temannya, Maya, yang tadinya ingin ikut mandi, masih berada di kamar, sementara Tasya pergi lebih dahulu menuju kamar mandi. Tanpa diduga, sebuah serangan kejam terjadi.
Seorang pelaku yang mengenakan masker dan bersembunyi dalam kegelapan, tiba-tiba menyiramkan air keras ke wajah Tasya.
Air keras itu mengenai wajah dan mata Tasya dengan sangat dahsyat, menyebabkan luka-luka serius yang diperkirakan akan mengancam penglihatan Tasya.
Kejadian tersebut langsung membuat geger teman-teman kos yang berada di sekitar, termasuk Maya yang segera memberitahukan keluarga Tasya.
Saat ini, Tasya tengah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta. Dokter yang menangani mengatakan bahwa mata Tasya kemungkinan besar akan mengalami kebutaan akibat luka bakar yang sangat parah di bagian tersebut.
Keluarga Berharap Keadilan
Keluarga besar Hutagalung, yang telah tinggal lebih dari 30 tahun di Natai Panjang, Ketapang, masih dalam keadaan terpukul dengan kejadian tersebut.
Mereka berharap pelaku yang melakukan aksi sadis ini segera tertangkap dan dihukum setimpal sesuai hukum yang berlaku di Indonesia.
Tarida menyatakan bahwa pihak keluarga sudah melapor ke kepolisian di Yogyakarta. Namun, hingga kini pelaku masih belum ditemukan.
Tarida, yang menulis postingan di media sosial untuk meminta dukungan publik, mengungkapkan bahwa Tasya sudah mulai bisa diajak berbicara, meskipun kondisinya sangat mengkhawatirkan.
Tasya sempat memberikan sedikit keterangan kepada keluarganya, menyebut bahwa pelaku adalah seorang pria dengan kulit putih, berbadan pendek, dan agak gemuk. Namun, bukti-bukti yang cukup untuk menangkap pelaku masih minim.
"Tasya sudah bisa diajak bicara sedikit, katanya pelaku cowok, putih, badan pendek agak gemuk," ujar Tarida.
Pihak Kepolisian Diminta Segera Tindak Lanjut
Keluarga Hutagalung kini berharap agar kepolisian segera mengambil langkah tegas untuk menangkap pelaku. Sebab pelaku dengan kejamnya merusak masa depan seorang gadis muda yang seharusnya merayakan Natal dengan kebahagiaan.
Mereka juga meminta agar media turut menyuarakan kasus ini demi mempercepat proses penegakan hukum dan memberikan rasa keadilan.
Doa dan Dukungan Masyarakat
Keluarga Hutagalung berharap agar masyarakat, baik di Yogyakarta, Ketapang, maupun di seluruh Indonesia, turut mendoakan kesembuhan Natasya, serta membantu memberikan dukungan untuk menemukan pelaku.
Kejadian yang terjadi di malam yang seharusnya penuh kasih dan kebahagiaan ini telah mengubah kehidupan keluarga mereka selamanya, dan mereka kini hanya bisa berharap agar keadilan segera ditegakkan.
Harapan akan masa depan Natasya yang cerah kini bergantung pada penyelesaian hukum yang cepat dan adil. Keluarga Hutagalung memohon bantuan dan doa dari seluruh lapisan masyarakat agar pelaku bisa segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya. (Ndi)