Foto ilustrasi. (*) |
"Dari Januari Sampai November 2024, kasus HIV/AIDS di Kabupaten Ketapang mencapai 113 penderita. Ini yang terdata, yang tidak terdata kita tidak tahu," papar Feria Kowira kepada awak media baru-baru ini.
Menurut Feria, pengidap HIV/AIDS di Ketapang didominasi oleh usia produktif. Sejumlah penyebab penularan berasal dari hubungan seksual, penggunaan jarum suntik pada pengguna narkoba, serta penularan dari ibu pengidap HIV kepada bayi yang baru lahir.
Baca juga : 8 Bulan Terakhir, 17 Orang di Ketapang Meninggal Dunia Akibat HIV/AIDS
Sebagai langkah preventif, Dinas Kesehatan Ketapang terus menggalakkan skrining HIV/AIDS. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi secara dini dan memberikan pengobatan kepada para penderita agar penularan bisa dihentikan.
Feria menambahkan, skrining HIV/AIDS dapat dilakukan di 24 Puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Ketapang. Layanan ini disediakan secara gratis.
“Jika ingin mengetahui status HIV, segera periksakan diri. Layanan pemeriksaan tersedia di seluruh Puskesmas dan jika terdeteksi, penderita akan dirujuk ke Klinik Bugenfil untuk pengobatan. Semua layanan ini tanpa biaya,” jelas Feria Kowira.
Feria berharap dengan adanya layanan ini, semakin banyak warga Ketapang yang mau memeriksakan diri dan mendapatkan pengobatan tepat waktu. (Ndi)