![]() |
Alan Kurniawan (18) memegang mic saat berada di kantor camat Sandai pada Selasa (29/5/2025). (ist) |
Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat telah mengeluarkan surat pernyataan sikap yang menyebut kelompok "Islam Sejati" pimpinan Alan Kurniawan (18) mengajarkan paham menyimpang. Namun, sang pemuda membantah keras tuduhan tersebut.
Dalam mediasi di Kantor Camat Sandai, Selasa (29/4/2025), Alan menyampaikan bahwa dirinya hanya menceritakan pengalaman spiritual dari mimpinya, bukan menyebarkan ajaran baru.
"Saya tidak pernah mengajarkan apa yang dituduhkan MUI. Ini hanya cerita mimpi saya, bukan doktrin," ujarnya.
Surat bernomor 01/04/MUI-SDI/25 yang ditandatangani Ketua MUI Sandai, Ahmad Qusairy, menyebutkan beberapa poin penyimpangan ajaran Alan.
Alan pun membantah semua tuduhan itu. "Saya belum paham soal salat batiniah. Itu hanya cerita dari mimpi saya. Saya pun masih bertanya-tanya," ujarnya.
Alan mengaku kaget ketika ajarannya dituduh sesat. Ia menjelaskan, ceritanya disampaikan dalam lingkup terbatas saat menghadiri acara selamatan ayah angkatnya di Sandai.
"Ini kan tradisi kalau kumpul-kumpul, orang suka berbagi cerita. Saya cuma bercerita mimpi, bukan mengajak orang ikuti ajaran baru," jelasnya.
Ia juga menegaskan tidak pernah merekam atau menyebarkan ceramahnya. "Siapa yang merekam? Saya tidak tahu. Ini kan obrolan santai, bukan pengajian umum," tambahnya.
Ketua MUI Sandai, Ahmad Qusairy, hingga berita ini diturunkan belum merespons permintaan konfirmasi dari wartawan. Namun, Ketua MUI Kabupaten Ketapang, KH. M. Faisol Maksum, membenarkan keabsahan surat yang dikeluarkan oleh MUI Sandai tersebut.
Surat itu dikeluarkan setelah MUI Sandai mengumpulkan laporan tokoh masyarakat, bukti rekaman audio-video, dan pengamatan langsung. MUI juga merujuk Surat Instruksi MUI Ketapang Nomor 015/MUI-KTG/IV/2025 yang meminta masyarakat waspada terhadap ajaran menyesatkan.
Proses mediasi berjalan aman. Namun MUI Sandai tetap pada sikapnya, bahwa ajaran "Islam Sejati" dinilai bertentangan dengan akidah Islam. Sementara Alan bersikukuh bahwa ia hanya berbagi pengalaman mimpi, bukan mendakwahkan paham baru.
"Kalau saya salah, saya minta maaf. Tapi sekali lagi, saya tidak bermaksud menyebarkan ajaran apa pun," pungkas Alan. (Ndi)