Warga Jelai Hulu Tuntut PLN, Listrik Sering Padam, Enam Desa Masih Gelap Gulita

Editor: Agustiandi author photo

Warga Kecamatan Jelai Hulu bersama Manager PLN UP3 Ketapang membentangkan spanduk tuntutan usai audiensi di kantor PLN UP3 Ketapang, Senin (29/9/2025).
Ketapang (Suara Ketapang) - Warga Kecamatan Jelai Hulu, Kabupaten Ketapang, mendesak PT PLN agar segera mengatasi persoalan kelistrikan yang mereka hadapi. Masalah listrik yang sering padam mendadak, tegangan tidak stabil, hingga belum adanya aliran listrik di enam desa dinilai sudah terlalu lama dibiarkan.

Kepala Desa Kusik Batu Lapu, Rupindi, mengatakan masyarakat sudah sangat resah dengan kondisi ini. 

Menurutnya listrik sudah menjadi kebutuhan utama masyarakat. Namun hingga kini masih ada enam desa yang belum mendapatkan layanan listrik dari PLN. 

"Kami minta PLN memberikan penjelasan sekaligus kepastian kapan desa-desa kami benar-benar bisa merasakan aliran listrik yang layak,” tegas Rupindi bersama puluhan warga Kecamatan Jelai Hulu saat beraudiensi di Kantor UP3 Ketapang, Senin (29/9/2025). 

Rupidi memaparkan, enam desa yang hingga kini belum tersentuh layanan listrik PLN antara lain Desa Limpang, Desa Pangkalan Suka, Desa Asam Jelai, Desa Semantun, Desa Biku Sarana dan Desa Bayam Raya. 

Hal senada disampaikan Kepala Desa Periangan, Paskalis Dedi Diardi. Ia mendesak agar PLN lebih serius dalam menanggapi keluhan masyarakat. Hingga kini kelistrikan di Jelai Hulu dalam kondisi krisis. 

“Listrik sering padam tanpa pemberitahuan. Ada juga jaringan yang sudah lama tidak layak pakai. Kami ingin PLN turun langsung melihat dan memberikan solusi,” ujarnya.

Paskalis menegaskan bahwa masyarakat hanya menginginkan keadilan dalam pelayanan listrik. Dia berharap agar listrik dapat dinikmati oleh seluruh warga, bukan hanya sebagian.

Dalam pernyataan sikap yang dibawa perwakilan masyarakat, warga merinci enam poin tujuan audiensi dengan PLN. Mulai dari permintaan penjelasan soal pemadaman listrik mendadak, penyebab tegangan rendah, kondisi infrastruktur jaringan, hingga siapa yang bertanggung jawab membersihkan areal sepanjang jalur listrik.

Selain itu, warga juga menyampaikan empat tuntutan utama, yakni penjelasan transparan dari PLN, keseriusan mengalirkan listrik ke enam desa yang belum teraliri, peremajaan jaringan listrik yang sudah usang, serta memastikan pergantian petugas lapangan di wilayah Tumbang Titi berjalan baik. (Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini