DIB Salurkan Lampu Celup untuk Nelayan Pelapis di Masa Puncak Tangkap Ikan

Editor: Agustiandi author photo

Nelayan Kelong Desa Pelapis menguji coba lampu celup bawah air hasil bantuan PT DIB. Dengan lampu ini mampu meningkatkan hasil tangkap ikan dan cumi. (ist) 
Sukadana (Suara Ketapang) - Di tengah musim tangkap ikan yang menjadi periode paling dinantikan nelayan kelong di Desa Pelapis, PT Dharma Inti Bersama (PT DIB) menyalurkan bantuan puluhan unit lampu celup bawah air kepada sekitar 130 nelayan. Bantuan ini diyakini mampu meningkatkan efektivitas penangkapan ikan dan cumi di perairan Kepulauan Karimata.

Momentum penyerahan bantuan ini menjadi sangat tepat, karena nelayan Desa Pelapis tengah memasuki musim puncak penangkapan ikan, di mana aktivitas di kelong meningkat tajam. Pada periode ini, keberhasilan menangkap ikan sangat ditentukan oleh kelengkapan alat tangkap, termasuk pencahayaan yang memadai untuk menarik gerombolan ikan berkumpul di sekitar kelong.

Lampu celup, alat bantu cahaya bawah air, kini menjadi teknologi yang semakin banyak digunakan oleh nelayan di berbagai daerah. Beberapa nelayan dampingan CSR PT DIB yang telah lebih dulu mencobanya melaporkan kenaikan hasil tangkapan yang cukup signifikan, terutama pada ikan teri dan cumi-cumi, dua komoditas utama nelayan kelong di Desa Pelapis.

Lampu celup diterima sekitar 130 orang nelayan dari tiga dusun, yakni Dusun Raya, Dusun Jaya, dan Dusun Kelawar. Para nelayan yang hadir menyambut bantuan ini dengan antusias, mengingat alat ini langsung dapat digunakan dalam musim tangkap yang diperkirakan berlangsung hingga awal tahun mendatang.

Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kecamatan Kepulauan Karimata, Saruji, turut menyampaikan apresiasi atas inisiatif PT DIB.

“Kami dari Kecamatan Pulau Karimata mengucapkan terima kasih kepada DIB atas bantuan lampu celup ini. Semoga alat ini membantu meningkatkan hasil tangkap nelayan di kelong. Sekarang awal musim kelong dan beberapa masyarakat sudah mulai dapat hasil. Mudah-mudahan dengan lampu celup, hasilnya bisa lebih banyak lagi,” ujarnya.

Para nelayan juga merasakan manfaat awal dari teknologi ini. Tomo, nelayan setempat, mengatakan lampu celup memberikan peluang lebih besar untuk meningkatkan hasil pada musim yang hanya datang sekali setahun.

“Banyaknya hasil tangkapan tergantung banyak hal. Tapi kalau alat lengkap dan tempatnya pas, bisa lebih maksimal. Saya lihat kelong teman yang sudah pakai lampu celup, ikan teri langsung berputar mengelilinginya. Harapannya, ikan makin banyak masuk setelah pakai alat ini,” tuturnya. 

External Relation Manager PT DIB, Seno Ario Wibowo, menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari CSR Bidang Ekonomi yang ditujukan untuk mendukung optimalisasi perikanan tangkap masyarakat pesisir.

“Bantuan lampu celup ini kami berikan agar nelayan bisa memanfaatkan musim tangkap secara maksimal. PT DIB berkomitmen mendukung peningkatan ekonomi masyarakat Pelapis melalui alat tangkap yang efektif dan ramah lingkungan. Kami berharap manfaatnya bisa dirasakan langsung pada musim ini,” kata Seno.

Menurutnya, program ini tidak hanya berhenti pada distribusi alat, tetapi akan dilanjutkan dengan pendampingan teknis dan monitoring penggunaan, agar alat dapat bekerja optimal dan memberikan hasil yang konsisten bagi nelayan.

Program optimalisasi perikanan tangkap ini, yang dilengkapi dengan pengembangan budidaya ikan air tawar melalui kolam akuaponik serta kegiatan pengolahan hasil laut oleh kelompok ibu-ibu di Desa Pelapis, merupakan bagian dari program CSR PT DIB. Inisiatif ini menjadi wujud sinergi antara perusahaan, pemerintah, dan masyarakat dalam memperkuat perekonomian di Kayong Utara, khususnya di Desa Pelapis.(Adv) 

Share:
Komentar

Berita Terkini