Festival Kuliner Khas Sunda Meriahkan Ketapang

Editor: Agustiandi author photo

Bupati Ketapang Alexander Wilyo meninjau stan kuliner usai membuka Festival Kuliner Khas Sunda di Gedung Pancasila, Minggu (23/11/2025). (Suarakalbar.co.id/Agustiandi). 
Ketapang (Suara Ketapang) — Ragam kuliner dan kesenian mewarnai Festival Kuliner Khas Sunda yang digelar Paguyuban Sunda Ketapang di Gedung Pancasila, Minggu (23/11/2025).

Sejak pagi, pengunjung disambut alunan musik tradisional dan tari-tarian khas Sunda. Aneka panganan, mulai dari camilan hingga hidangan utama tersaji di area depan gedung, menarik perhatian warga yang berdatangan.

Beragam hidangan akrab tersaji, seperti siomai, batagor, seblak, roti bakar, hingga aneka jajanan rumahan lainnya. Sebanyak 25 pelaku UMKM terlibat dalam kegiatan ini, masing-masing membawa cita rasa dan kekhasan yang berbeda.

Sebagai bentuk apresiasi kepada masyarakat, panitia menyediakan seribu kupon gratis untuk mencicipi hidangan kuliner. 

Bupati Ketapang, Alexander Wilyo, turut hadir dan membuka Festival tersebut. Ia juga menyempatkan menyapa warga yang memadati lokasi acara. 

Alex mengapresiasi inisiatif Paguyuban Sunda dalam memperkaya budaya daerah serta memperkuat peran UMKM.

“Festival ini berbeda karena mengangkat kuliner sebagai pintu masuk mengenal budaya Sunda. Saya juga tidak asing dengan kuliner Sunda,” ujarnya.

Alex mengaku bangga dengan kontribusi warga Sunda di Ketapang yang dinilai mampu hidup rukun dan harmonis. 

“Saya belum pernah mendengar orang Sunda di Ketapang bikin ribut. Ini harus kita jaga dan lestarikan,” katanya.

Bupati Ketapang Alexander Wilyo menyerahkan Piagam UMKM ke penggiat UMKM di Kabupaten Ketapang. (Suarakalbar.co.id/Agustiandi) 
Ia berharap festival ini dapat dikembangkan lebih baik pada tahun-tahun mendatang. Pemerintah daerah, ujarnya, berencana menyatukan berbagai kegiatan seni dan budaya menjadi satu agenda besar bertajuk Festival Tanah Kayong.

“Semoga seluruh pihak dan panitia terus berkolaborasi agar kegiatan ini semakin berkembang dan memberi dampak positif bagi masyarakat,” kata Bupati. 

Ketua Paguyuban Pasundan Kabupaten Ketapang, Rudi Windra Darisman mengatakan, festival ini digelar sebagai wujud kecintaan masyarakat Sunda di Ketapang terhadap budaya leluhur. 

Ia menyebut, meski jumlah warga Sunda di daerah ini tidak terlalu besar, mereka ingin tetap berkontribusi memperkaya keragaman budaya di Bumi Kayong.

“Kami sangat bersyukur bisa diterima dengan baik sebagai bagian dari masyarakat Kabupaten Ketapang,” ujarnya.

Rudi menambahkan, kuliner Sunda bukan sekadar urusan rasa, tetapi juga mengandung filosofi dan kesederhanaan. 

"Ada Bubur Ayam Bandung dan Sate Maranggi yang melambangkan kesederhanaan dan kebersamaan, ada Karedok dan Lotek menunjukkan hasil bumi dan kasih sayang, juga manis dan sejuknya cendol dan cincau hijau yang mencerminkan manis dan sejukkan persaudaraan kita di Kabupaten Ketapang," paparnya. 

Menurut Rudi, cita rasa ini adalah warisan leluhur. Dia berharap para pengunjung dapat merasakan nilai-nilai itu lewat setiap sajian yang tersedia. (Ad) 

Share:
Komentar

Berita Terkini