Ritual "Sapat Taun" Negeri Baru Melestarikan Budaya Melayu

Editor: Agustiandi author photo
Tradisi "Sapat Taun" Desa Negeri Baru Kecamatan Benua Kayong Kabupaten Ketapang 
Benua Kayong  (Suara Ketapang) - Desa Negeri Baru Kecamatan Benua Kayong menggelar ritual "Sapat Tahun", Minggu (29/12/2019).

Ritual 'Sapat Taun" atau lebih dikenal dengan "Berobat Kampong" adalah kegiatan rutin tahunan warga Desa Negeri Baru untuk memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari segala macam bencana.

Kegiatan itupun mendapat bantuan secara langsung oleh Pemerintah Kabupaten Ketapang. Hadir dalam kegiatan tersebut Bupati Ketapang yang diwakili oleh Plt Asisten II Setda Ketapang, Gusti Fadlin.

Gusti Fadlin berharap, kegiatan itu dapat memperkokoh nilai-nilai luhur kehidupan budaya daerah dalam rangka memperkaya kebudayaan nasional dan untuk mengaktualisasikan, melestarikan dan mengembangkan seni budaya melayu yang ada di Tanah Kayong.

"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya dalam menindaklanjuti undang-undang nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan. Dengan kegiatan ritual budaya berobat kampung (sapat taun) di desa negeri baru tahun 2019 ini diharapkan panitia dan perangkat desa dapat menggali dan mempromosikan seni dan budaya melayu di Kabupaten Ketapang," katanya.

"Secara sosial kegiatan ini merupakan salah satu bentuk permohonan dari kita atas nikmat dan Rahmat yang  diberikan kepada umat. Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong terjalinnya tali silaturahmi yang merupakan modal sosial di masyarakat yaitu nilai-nilai luhur yang terdapat dan tersimpan dalam adat istiadat, tradisi dan budaya yang dianut secara turun temurun," sambungnya.

Ia melanjutkan, "Sapat Taun" ini merupakan salah satu nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat Melayu. Kegiatan ritual budaya berobat kampung diharapkan dapat memberikan masukan-masukan dan sumbangan-sumbangan yang positif terhadap kemajuan kebudayaan di Ketapang. Selain itu, diharapkan kebudayaan menjadi salah satu penyumbang peningkatan perekonomian masyarakat.
Tradisi Sapat Taun ini digelar rutin setahun sekali, biasanya dilaksanakan diakhir tahun 
Bupati melalui Plt Asisten II Setda Ketapang berharap agar pelaksanaan kegiatan semacam ini dapat menghasilkan atraksi budaya yang bisa menjadi daya tarik wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri.

Dengan banyaknya atraksi budaya yang ada di Ketapang, diharapkan keberagaman yang dimiliki dapat menjadi modal perekat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Keberagaman ini dijadikan ciri sebagai suatu negara yang mencintai perbedaan yang dapat dijadikan ciri khas sebagai suatu daerah yang saling mencintai satu sama lainnya," ucapnya.

Ia melanjutkan, ide-ide dan inovasi bagi masyarakat melayu sangat diperlukan dalam mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi dan tahu bagaimana mempertahankan adat istiadat yang telah dilaksanakan secara turun temurun dan dapat mempromosikan hasil karya putra/putri melayu yang ada di Kabupaten Ketapang sehingga dapat mempertahankan nilai-nilai budaya masyarakat sehingga visi misi bupati dan wakil bupati ketapang yaitu Ketapang yang maju menuju masyarakat sejahtera dapat diraih.

"Saya ucapkan terima kasih kepada panitia, kepala desa beserta jajarannya dan masyarakat desa Negeri Baru yang telah mendukung sehingga terlaksananya kegiatan ini. semoga jerih payah yang dikakukan mendapat pahala dari Tuhan Yang Maha Esa," ucapnya. (Ndi)
Share:
Komentar

Berita Terkini