![]() |
Tim Gugus Tugas Penanganan Coid-19 Kabupeten Ketapang |
Ketapang, (Suara Ketapang) - Menyikapi terus bertambahnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP)
maupun Orang Dalam Pemantaun (ODP) di Kabupaten Ketapang, Pemerintah Daerah
(Pemda) melalui Tim Gugus Tugas terus mencari lokasi alternatif yang
dipersiapkan menjadi lokasi penanganan persoalan Covid-19.
Ketua Tim
Gugus Tugas Covid-19 Ketapang sekaligus Sekretaris Daerah (Sekda), Farhan
mengaku pihaknya masih mencari lokasi-lokasi alternatif yang akan dijadikan tempat penanganan Covid-19 jika terjadi penambahan-penambahan kasus atau pasien.
mengaku pihaknya masih mencari lokasi-lokasi alternatif yang akan dijadikan tempat penanganan Covid-19 jika terjadi penambahan-penambahan kasus atau pasien.
“Selain di
bekas gedung Akfer, alternatif lain kami akan mencoba meminjam gedung PT BSM
yang berada di jalan lingkar kota,” katanya, Sabtu (28/3/2020).
Farhan,
mengaku sesuai informasi yang didapat, gedung tersebut saat ini tidak digunakan
lagi.
“Ini menjadi
alternatif yang bisa kita pilih ketika adanya penambahan-penambahan kasus,”
tuturnya.
Sementara
itu, Anggota DPRD Ketapang, Antoni Salim meminta Pemerintah Daerah (Pemda)
untuk mengkaji kembali wacana menjadikan bekas gedung Akfer Ketapang menjadi
lokasi alternatif penanganan Covid-19.
“Karena
lokasi tersebut merupakan lokasi permukiman, banyak rumah masyarakat sehingga
dapat menimbulkan kekhawatiran jika dijadikan lokasi alternatif penanganan
Covid-19,” katanya.
Antoni
menilai, tentu Pemkab harus memikirkan lokasi alternatif dalam penanganan
Covid-19 lantaran saat trend orang dalam pemantauan atau pasien dalam
pengawasan terus bertambah di Ketapang sehingga harus mengantisipasi kekurangan
ruangan di rumah sakit rujukan yakni RSUD Agoesdjam Ketapang.
“Rencana adanya
lokasi alternatif itu sudah tepat dan tentu kita mendukung tapi harus
menyesuaikan jangan di lokasi padat penduduk, saya minta lokasi Akfer nanti
tidak dipilih menjadi lokasi alternatif dan mendukung Pemkab menjadikan Kantor
BSM dijalan lingkar kota sebagai lokasi alternatif lantaran lokasinya yang jauh
dari pemukiman dan mudah diakses,” nilainya.
Untuk itu,
Antoni berharap pihak BSM dapat meminjamkan kantor tersebut terlebih saat ini
kantor tersebut tidak digunakan lagi.
“Informasinya
tidak digunakan lagi, tinggal Pemkab melakukan peminjaman dan perusahaan dapat
meminjamkan karena ini untuk kepentingan daerah,” pungkasnya. (Ndi)