Dua Rumah Terbakar pada Malam Tahun Baru

Editor: Agustiandi author photo

Api membakar dua buah rumah di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Sampit Kecamatan Delta Pawan, Kamis sekitar pukul 23:00 WIB. 
Ketapang (Suara Ketapang) - Dua buah rumah di Jalan Gatot Subroto Kelurahan Sampit Kecamatan Delta Pawan, Ketapang Kalbar hangus terbakar, Kamis malam sekitar pukul 23:00 WIB.


Menurut petugas pemadam, awalnya api muncul dari ruang tengah salah satu rumah, namun dengan cepat menjalar ke rumah yang berada disampingnya.


Posisi rumah yang menjorok kedalam menjadi kendala petugas dalam mencapai titik api, ditambah lagi kerumunan warga yang melihat kejadian tersebut. 


"Waktu kita baru datang kerumanan warga menjadi kendala, listrik juga belum padam. Suplai air disini juga lumayan jauh, jadi tidak bisa suplai air secara langsung," kata salah satu petugas pemadaman, Made S saat berada di lokasi.


Setidaknya 10 armada pemadam kebakaran dikerahkannya guna memadamkan api. Petugas membutuhkan waktu 15 menit guna menyekat api agar tidak menjalar ke bangunan lain.

Setidaknya 10 Armada pemadam dikerahkan guna memadamkan api. 

"Untuk penyekatan, pembatasan api itu sekitar 15 menitan api bisa kita batas, untuk tidak menjalar ke bangunan lain," sebutnya. 


Diduga api berasal dari hubungan pendek arus listrik, meski menelan kerugian materi, tak ada korban jiwa dalam kejadian kebakaran tersebut.

Kobaran Api Jadi Lokasi Kerumanan Warga Dimasa Pandemi.

Peristiwa kebakaran dua buah rumah yang terjadi di Kelurahan Sampit Kecamatan Delta Pawan Kabupaten Ketapang tepat di malam pergantian tahun memicu kerumunan massa yang sekedar ingin menyaksikan langsung peristiwa kebakaran 


Padahal sebelumnya Pemerintah Kabupaten ketapang dengan tegas telah melarang masyarakat berkerumun, karena khawatir akan menimbulkan cluster baru penyebaran Covid-19.


Kerumanan warga TAK hanya berpotensi memicu klaster baru di masa pandemi, namun juga menghambat petugas dalam berupaya memadamkan api.

Polisi berusaha membubarkan kerumunan massa yang menyaksikan peristiwa kebakaran.

Kebiasaan warga seperti ini hanya mengganggu ruang gerak petugas pemadam kebakaran/ yang membutuhkan tempat dan kecepatan dalam melakukan proses pemadaman.


"Kalau masyarakat berkerumun di TKP kebakaran kita agak kesulitan bergeraknya, dari awal kendaraan masuk itu sudah terhambat," kata Relawan Pemadam Kebakaran Swasta dr. Romy Vernando.


Petugas pemadam kebakaran berharap seluruh warga dapat mentaati protokol kesehatan dengan tidak berkerumun di lokasi kebakaran. Hal itu malah dapat menimbulkan resiko lain seperti terkena siraman air, cipratan api bahkan tersengat listrik dari aliran rumah yang terbakar. (Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini