 |
| Anak-anak usia 12 hingga 17 tahun dari keluarga tenaga kesehatan mendapat suntikan vaksin Sinovac, di aula RSUD dr Agoesdjam Ketapang, Senin (30/8/2021). (Ist) |
Anak-anak yang menerima vaksin dosis pertama di Aula RSUD dr. Agoesdjam Ketapang tersebut berusia 12 hingga 17 tahun. Sementara untuk dosis kedua umumnya akan dilakukan 28 hari setelah penyuntikan dosis pertama.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD dr Agoesdjam Ketapang drg. Basaria Rajagukguk menyampaikan, anak-anak dari Tenaga Kesehatan (Nakes) menjadi salah satu sasaran dalam program vaksinasi Covid-19.
Menurutnya, anak-anak dari Nakes dianggap memiliki kerentanan yang cukup tinggi terpapar Covid-19 karena aktivitas orangtuanya sebagai Nakes yang cukup beresiko.
"Kemarin yang anak-anak yang divaksin berjumlah 150 orang, itu dosis pertama. Vaksin yang kita gunakan adalah vaksin Sinovac," ujar Basaria saat dikonfirmasi, Selasa (31/8/2021).
Sementara hari ini, (31/8), sebanyak 100 orang anak-anak usai 12 sampai 17 tahun menjadi sasaran vaksin di RSUD dr Agoesdjam Ketapang.
"Kemarin 150 orang anak-anak itu dari rumah sakit dan hari ini 100 orang dari dinas kesehatan, tapi lokasi vaksinnya sama di aula RSUD dr Agoesdjam," imbuhnya.
Basaria menambahkan, sejauh ini tidak ada menerima laporan terkait Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada anak-anak yang menerima suntikan vaksin Covid-19.
Selain di RSUD dr. Agoesdjam, vaksinasi bagi anak-anak keluarga Nakes juga dilakukan di Rumah Sakit Fatima Ketapang, pada Sabtu (28/8/2021). 148 orang anak di rumah sakit swasta tersebut berhasil divaksin.
"Iya kita juga telah melakukan vaksinasi bagi anak-anak keluarga Nakes di RS Fatima, Sabtu kemarin, ada sebanyak 148 orang anak usia 12 sampai 17 tahun," sebut Direktur Rumah Sakit Fatima dr. Margareta Indah saat dihubungi, Selasa (31/8/2021) siang.
Sementara itu, salah seorang orangtua dari anak yang menerima suntikan vaksin, Asih Farahmi (45) mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Ketapang yang telah mengalokasikan vaksin untuk anak-anak.
"Alhamdulillah, anak saya kemarin dua orang divaksin, anak pertama 14 tahun kelas 3 SMP, anak kedua umur 12 tahun kelas 1 SMP," ujar Asih.
Dia mengaku, setelah disuntik, dua orang anaknya tidak mengalami reaksi atau gejala apapun. Bagi Asih hal ini dapat menjadi rujukan atau contoh bagi para orangtua yang masih ragu untuk memberikan vaksin Covid-19 kepada anak-anak.
"Alhamdulillah setelah divaksin, anak-anak tidak mengalami gejala apapun, sehat dan tidak sakit. Ini juga bisa jadi contoh teman-teman, orang tua atau pun anak-anak yang lain, ayo jangan takut vaksin," ujar warga Jalan R. Suprapto Gg. Irang tersebut. (Ndi)
