Kondisi banjir yang merendam Desa Muara Jejak Kecamatan Sandai Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, Selasa (2/11/2021). (Ist) |
"Ada tujuh desa di Kecamatan Sandai sejauh ini yang kami data, rumah yang terendam sekitar 1.700 an," ungkap Kepala BPBD Kabupaten Ketapang, Yunifar Purwantoro, Kamis (4/11) malam.
Yunifar menyampaikan, ketinggian air yang masuk ke rumah warga mulai 40 hingga 80 centimeter. Sebagian besar warga masih memilih bertahan di rumah. Namun ada juga yang mengungsi ke rumah kerabat masing-masing.
"Kalau hulu Menyumbung (Hulu Sungai) hujan lebat lagi, bisa bertambah rumah warga yang terendam, tapi kalau Menyumbung tidak (hujan) aman," ujarnya.
Selain di Kecamatan Sandai, banjir juga masih merendam sejumlah desa di Kecamatan Nanga Tayap dan Kecamatan Muara Pawan, namun sejauh ini Kecamatan Sandai masih menjadi kecamatan terparah.
Tak hanya merendam pemukiman, banjir juga merendam fasilitas umum hingga memutus jalan. Meksi demikian belum ada laporan korban meninggal akibat bencana tersebut.
"Status kita tanggap darurat, ketika status sudah dinaikkan, kita bisa mengambil dari stok pangan daerah yang ada di Ketahanan Pangan, mungkin nanti juga bisa bekerjasama dengan dinas sosial selain juga dana yang tersedia di BPBD tentunya untuk menyalurkan bantuan ke masyarakat," paparnya.
Setelah rampung melakukan pendataan, Pemerintah Kabupaten Ketapang melalui BPBD akan segara menyalurkan bantuan kepada warga yang terdampak.
"Paling lama Senin atau selasa kita bisa memberikan bantuan, tapi saya maunya Sabtu ini, kami masih menyiapkan segala sesuatunya. Untuk Sandai saja delapan sampai sembilan ton (beras) pasti tu," ujarnya.
BPBD Kabupaten Ketapang terus mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akan terjangan banjir. (Ndi)