3 Ribu Warga Terdampak Banjir di Ketapang Kalbar, BPBD : Ketinggian Air Sampai 3 Meter

Editor: Agustiandi author photo

Kondisi banjir di Kecamatan Jelai Hulu Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, Minggu (9/10/2022). (Ist)
Ketapang (Suara Ketapang) - Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang menunjukkan 3 ribuan warga terdampak banjir yang berasal dari sejumlah kecamatan, Minggu (9/10/2022).

"Kalau data sementara, sekitar 3 ribuan warga yang terdampak, tim kita masih terus mengupdate data dari lokasi," ujar Kepala BPBD Kabupaten Ketapang Yunifar, Minggu sore. 

Yunifar mengatakan, pihaknya telah membangun posko bencana banjir di Tumbang Titi. Terdapat 45 kepala keluarga yang kini masih mengungsi. Selain itu petugas BPBD juga mendirikan dapur umum.

"Khusus di Tumbang Titi, ada 45 KK yang mengungsi. Separuhnya di rumah kerabat masing-masing, separuhnya lagi mengungsi di Pos bencana banjir di aula kantor desa Tumbang Titi," ujar Yunifar.

Yunifar menambahkan, anggota BPBD yang berada di lokasi banjir seperti terjebak, tidak bisa bergerak ke lokasi lain, lantaran akses jalan utama terputus akibat luapan banjir.

"Alhamdulillah hingga saat ini tidak ada laporan adanya korban jiwa, cuma ada beberapa orang adek-adek balita di tempat pengungsian yang menderita flu, Alhamdulillah kawan-kawan dari Puskesmas juga sudah standby di lokasi," terangnya.

Pihak BPBD Ketapang, Minggu sore ini menambah petugas yang diturunkan ke titik-titik banjir. Untuk kemudian melakukan pendataan sekaligus mengevakuasi warga yang terjebak banjir. 

"Kita juga kini tengah menggalang bantuan, cuma hanya daerah tertentu yang bisa kita distribusikan karena terkendala transportasi, karena akses yang susah untuk dilalui," tambahnya.

Yunifar menyebut, sejumlah kecamatan yang terdampak banjir diantarnya Kecamatan Jelai Hulu, Tumbang Titi, Manis Mata, Sandai, Kendawangan dan Kecamatan Air Upas. 

"Ada juga satu dua desa di Kecamatan Tayap, Kecamatan Laur walaupun tidak signifikan dan Kecamatan Hulu Sungai. Kalau Kecamatan Pemahan hanya menggenangi halaman rumah warga saja," paparnya.

Yunifar menambahkan, banjir terparah terjadi di Kecamatan Jelai Hulu. Ketinggian air bahkan mencapai tiga meter.

"Prediksi BMKG yang kami terima, diprediksi untuk dua minggu ke depan masih terjadi hujan dengan intensitas tinggi untuk wilayah Kabupaten Ketapang dan sekitarnya," pungkasnya. 

Share:
Komentar

Berita Terkini