![]() |
Kondisi banjir yang meredam SMPN 3 Sungai Laur di Desa Sempurna, Jumat (14/10/2022). (Ist) |
Hingga kini, Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang terus mendata sekolah-sekolah yang terendam. Namun dapat dipastikan jumlahnya lebih dari 100 sekolah.
"Kalau SMP sudah didata, SMP saja sudah 70 an sekolah yang terendam banjir, saat ini kami masih mendata jumlah SD, termasuk TK dan PAUD," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang Ucup Supriatna, Jumat (14/10/2022).
Melihat dari kondisinya, menurut Ucup, tidak mungkin untuk dilakukan proses belajar mengajar. Sekolah terpaksa meliburkan siswa untuk sementara waktu, hingga debit air benar-benar surut.
"Terutama di Jelai Hulu itu, dalam sekali, hampir setengahnya (gedung sekolah) terendam, SMPN 2 Jelai itu," tambahnya.
![]() |
Plang SMPN 3 Sungai Laur. (Ist) |
"Proses belajar mengajar lumpuh, air di dalam gedung sekolah sudah sampai laci meja guru," ujarnya, Jumat siang.
Melihat kondisi yang semakin tinggi, pihak sekolah memutuskan untuk meliburkan siswa dan guru. Proses belajar mengajar lumpuh sejak hari kedua. Akses telekomunikasi yang putus akibat banjir juga memperparah keadaan.
"Belajar online kami juga tidak bisa, tower di desa kami Desa Sempurna, kalau hujan, banjir, mati dia tidak berfungsi, mati total, hampir empat hari ini tidak ada (sinyal)" akunya.
Kendati demikian, dokumen dan buku-buku yang disimpan di perpustakaan masih aman dari banjir sebab gedungnya lebih tinggi dari ruang kelas.
"Kalau buku, sejauh ini masih aman, gedung perpustakaan lebih tinggi dari ruang kelas. Mudah mudahan saja air tidak semakin dalam," harapnya.
Ia menambahkan, kedalaman air di Jalan Desa Sempurna Kecamatan Sungai Laur saat ini sudah mencapai 2 meter lebih. Tumpahan air dari daerah hulu membuat kondisi semakin parah.
"Jumlah KK yang terdampak sebanyak 506 KK atau 1.685 jiwa, jumlah rumah yang terdampak 971 buah, warga belum ada yang mengungsi," papar Usman yang juga menjabat sebagai Ketua BPD Desa Sempurna tersebut.