Daops Manggala Agni Kalimantan X/Ketapang Launching Patroli Terpadu 2023

Editor: Agustiandi author photo

Daob Mangala Agni Ketapang menggelar giat patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara. (Ist).
Ketapang (Suara Ketapang) - Daops Manggala Agni Kalimantan X/Ketapang, Seksi Wilayah II Balai PPI Wilayah Kalimantan kembali giatkan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Ketapang dan Kabupaten Kayong Utara. 

Prediksi BMKG memperkirakan, musim kemarau datang pada Periode Juli sampai dengan September. Sebagai kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau tersebut, patroli terpadu menjadi salah satu langkah antisipasi. 

Pada kesempatan kegiatan patroli terpadu kali ini, kegiatan dilaksanakan pada empat lokasi sasaran desa rawan karhutla yaitu, Desa Sungai Besar (Kec. Matan Hilir Selatan, Kab. Ketapang), Desa Tanjung Baik Budi (Kec. Matan Hilir Utara, Kab. Ketapang), Desa Banjar Sari (Kec. Kendawangan, Kab. Ketapang) serta Desa Satai Lestari (Kec. Pulau Maya, Kab. Kayong Utara).

Kegiatan Patroli Terpadu (Patdu) direncakan berlangsung sejak tanggal 25 Juli hingga 23 Agustus 2023 nantinya juga menjangkau desa-desa rawan karhutla disekitar desa sasaran patroli terpadu. Launching pelaksanaan patroli terpadu ini juga dilaksanakan serentak pada 4 (empat) Wilayah Daerah Operasi (Daops) di Provinsi Kalimantan Barat, yaitu di Daops Ketapang, Daops Pontianak, Daops Sintang serta Daops Singkawang. 

Kepala Daerah Operasi Manggala Agni Kalimantan X/Ketapang, Rudi Windra Darisman, S.I.P menjelaskan, patroli terpadu merupakan salah satu upaya pencegahan yang dilakukan KLHK terhadap kejadian karhutla. 

Melalui patroli terpadu, dilakukan monitoring di wilayah-wilayah rawan karhutla. Sosialisasi kepada masyarakat di wilayah-wilayah itu juga dilakukan. Masyarakat diajak untuk bersama-sama mencegah karhutla dan mengamankan wilayahnya dari asap dampak karhutla.

“Selain itu, lokasi sasaran patroli terpadu berbasis desa sebagai satuan wilayah pemangkuan terkecil di tingkat tapak, dengan melibatkan sebesar-besarnya peran masyarakat setempat (MPA, KTPA, Pleton Desa, Pokmas, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Tokoh Adat, dll) untuk mengamankan lingkungan masing-masing dengan membentuk serta mengaktifkan posko-posko tingkat desa sebagai simpul komunikasi tingkat lapangan. Posko desa ini selanjutnya akan mentransfer informasi sampai ke tingkat pusat,” lanjut Rudi. 

Di tempat terpisah, Kepala Seksi Wilayah II Pontianak Balai PPI Wilayah Kalimantan, Sahat Irawan Manik, SH., M.M menuturkan pelaksanaan patroli terpadu guna mewujudkan kehadiran pemerintah di tingkat tapak dan deteksi dini terjadinya Karhutla sehingga diharapkan kejadian kebakaran dapat ditangani sedini mungkin. 

Sebagai bentuk sinergitas di tingkat tapak, patroli terpadu melibatkan TNI, POLRI, dan juga Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tergabung dalam tim patroli terpadu, untuk berjalan bersama-sama melakukan Patroli terutama di desa-desa yang rawan Karhutla, dan tim akan dilengkapi dengan sepeda motor, peralatan pemadaman dini, peralatan navigasi dan bahan sosialisasi. 

"Tim ini tidak hanya melakukan pengecekan hotspot dan pemadaman dini tetapi juga melakukan sosialisasi pencegahan karhutla kepada masyarakat. Sinergi yang kuat antarpihak menjadi kekuatan di lapangan dalam menjaga lingkungan dari ancaman karhutla," pungkasnya.

Share:
Komentar

Berita Terkini