Buaya air tawar. (*) |
Tokoh masyarakat Kendawangan, Asmuni Lakok, mendesak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan pihak perusahaan untuk segera mencari solusi yang efektif. Menurut Asmuni, masalah ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi.
"Buaya memang hewan yang dilindungi, tapi kita harus bertanya, siapa yang harus dilindungi? Buaya atau keselamatan manusia?" tegas Asmuni dalam wawancara dengan Suara Ketapang, Jumat (6/12/2024) pagi.
Asmuni juga mempertanyakan upaya yang telah dilakukan oleh manajemen perusahaan dalam menciptakan zona aman di areal perkebunan serta langkah pencegahan lainnya, termasuk edukasi kepada karyawan. Ia merasa langkah-langkah tersebut belum maksimal.
"Perusahaan dan BKSDA harus segera duduk bersama dan mengambil langkah konkret. Jangan biarkan kejadian ini terulang lagi," tegasnya.
Masyarakat setempat berharap BKSDA, pemerintah, dan pihak terkait segera mengambil tindakan tegas. Salah satu solusi yang diusulkan adalah pemindahan buaya ke habitat yang lebih aman. Langkah ini agar hewan tersebut tetap terlindungi namun tidak membahayakan manusia.
"Kalau ini kita anggap sudah mendesak, saya kira pemusnahan terhadap buaya di areal perusahaan itu dapat dijadikan pertimbangan sebagai langkah terakhir, kita tidak mau ada lagi kasus buaya memangsa manusia," pungkasnya. (Ndi)