Foto ilustrasi buaya. (*) |
Peristiwa tragis itu terjadi sekitar pukul 08.15 WIB di pasar pikul Blok P40-BNS 4, saat Armaiyah bersama rekannya, Rubbeni, hendak berpindah lokasi setelah selesai bekerja.
Namun di tengah perjalanan, keduanya melihat seekor buaya induk yang berada di ujung pasar pikul. Buaya besar itu berada di air yang tergenang setinggi 20 centimeter.
Korban yang melihat buaya tersebut sempat memberitahu rekannya dan mencoba berlari menghindari bahaya. Namun, buaya itu dengan cepat mengejar dan menyerang tangan kiri Armaiyah. Reptil buas itu langsung menariknya ke dalam parit dengan kedalaman sekitar 2 meter.
Baca juga : Seorang Karyawan Kebun Sawit di Kendawangan Diterkam Buaya Saat Mencari Ikan
"Rekan korban sempat menarik tangan Armaiyah, namun buaya terlalu kuat hingga akhirnya terlepas," ujar Kapolsek Kendawangan, IPTU Bagus Tri Baskoro saat dikonfirmasi wartawan.
Setelah diterkam, korban hilang selama lebih dari satu jam. Pencarian pun dilakukan oleh tim PT BNS bersama warga setempat menggunakan klotok.
Sekitar pukul 09.45 WIB, buaya tersebut muncul kembali dan melepaskan tubuh Armaiyah di dalam parit. Korban segera dievakuasi ke darat dan dibawa ke ambulans. Setelah diperiksa oleh dokter perusahaan, korban dinyatakan meninggal dunia.
Baca juga : Seorang Buruh Sawit di Kendawangan Diterkam Buaya
"Korban meninggal dunia dengan kondisi lengan tangan kiri patah, remuk dan lengan tangan kanan terdapat gigitan buaya," beber IPTU Bagus
Dia menambahkan bahwa kejadian ini diduga murni kecelakaan kerja, akibat serangan buaya yang berada di area perkebunan yang sering dilalui karyawan.
Peristiwa ini mengguncang warga sekitar dan rekan kerja korban, yang merasa kehilangan atas insiden yang begitu tragis. Video amatir peristiwa itu pun dengan cepat melesat viral di media sosial. (Ndi)