Petani Langsat Punggur Kecil Panen 12 Ton Setiap Musim

Editor: Agustiandi author photo

Suhartian tengah memetik buah langsat di kebun miliknya di Desa Punggur Kecil, Kecamatan Punggur, Kubu Raya, Minggu (5/1/2024). (Suarakalbar.co.id/Maria). 
Kubu Raya (Suara Ketapang) - Desa Punggur Kecil, Kecamatan Punggur, Kubu Raya, dikenal sebagai penghasil langsat berkualitas tinggi. 

Petani di daerah ini berhasil memanfaatkan potensi alamnya untuk menghasilkan hingga 12 ton langsat setiap musim panen. Satu diantaranya adalah Suhartian. Pemilik kebun langsat yang mempunyai 126 pohon di kebunnya.

Menurut Suhartian, setiap pohon langsat di kebunnya rata-rata menghasilkan 100 kilogram buah. Dengan demikian, total produksi per musim bisa mencapai 10 hingga 12 ton.

 “Itu cukup besar, terutama saat panen raya,” ujarnya saat diwawancarai pada Minggu (5/1/2025).

Proses panen langsat di kebun Suhartian tidak lepas dari peran tenaga pemanjat. Setiap pemanjat bisa memanen tiga hingga empat keranjang per hari. Setiap keranjang berisi sekitar 70 kilogram buah. Dengan tiga pemanjat, Suhartian bisa mendapatkan sekitar 12 keranjang langsat dalam sehari.

Langsat hasil kebunnya tidak dipasarkan sembarangan. Suhartian memilih menjalin kemitraan dengan agen-agen lokal yang sudah lama bekerja sama dengan petani setempat.

Melalui jaringan ini, langsat Punggur tidak hanya dikenal di Kubu Raya, tapi juga dipasarkan ke berbagai daerah di Kalimantan, seperti Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

“Langsat Punggur ini berbeda. Rasanya lebih manis dibandingkan langsat dari tempat lain, mungkin karena tanah di sini kaya akan hara,” ungkap Suhartian.

Suhartian juga berbagi strategi pengelolaan irigasi yang ia terapkan untuk menjaga kualitas buah, terutama di tengah cuaca yang tak menentu. 

“Saat hujan deras, buah bisa jatuh. Kalau kekurangan air, buah bisa pecah. Kami atur irigasi dengan hati-hati. Jika air berlebihan, dibuang, jika kurang, ditambah,” jelasnya.

Harga Langsat Fluktuatif

Musim panen langsat di Punggur dimulai pada pertengahan Desember lalu dan diperkirakan akan berlangsung hingga Maret 2025. 

Suhartian mengungkapkan bahwa harga langsat bisa sangat fluktuatif. Pada awal panen, harga bisa mencapai Rp15.000 hingga Rp20.000 per kilogram. Namun, saat panen raya, harga dapat turun drastis hingga Rp3.000 per kilogram.

Dengan potensi yang dimiliki, Suhartian berharap produksi langsat di Punggur terus meningkat dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas, baik di dalam maupun luar Kalimantan Barat. Ia berharap, kualitas dan cita rasa langsat Punggur bisa semakin dikenal dan diminati oleh konsumen.

Penulis: Maria

Share:
Komentar

Berita Terkini