![]() |
Foto bersama peserta kegiatan “Best Government Practice” di Sekolah Desa Berdaya, Nanga Tayap, Rabu (22/10/2025). (ist) |
Ketapang (Suara Ketapang) - PT Bumitama Gunajaya Agro (BGA) Region Kalimantan Barat menggelar kegiatan peningkatan kapasitas perangkat desa bertajuk Best Government Practice di Sekolah Desa Berdaya (SDB), Kecamatan Nanga Tayap, Rabu (22/10/2025).
Dalam kegiatan ini PT. BGA menggandeng Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Ketapang untuk mendorong peningkatan kapasitas perangkat desa yang berlokasi di SDB Nanga Tayap
Kegiatan ini diikuti oleh 28 perangkat desa dari 20 desa sekitar wilayah operasional perusahaan. Mereka berasal dari lima wilayah kerja BGA, yakni Region Kendawangan, Sungai Rasau, 8A, 8B, dan Sungai Melayu.
Desa-desa tersebut antara lain Seriam, Banjar Sari, Kendawangan Kiri, Mekar Utama, Kedondong, Planjau, Sungai Kelik, Tanjung Medan, SP 3 Sembelangaan, Ulak Medang, Laman Satong, Sepakat Jaya, Tajok Kayong, Betenung, Nanga Tayap, Belaban Tujuh, Kalimas Baru, dan Sungai Melayu.
Pelatihan ini menghadirkan empat pokok bahasan, yakni pengelolaan keuangan dan aset desa, pelayanan publik dan komunikasi efektif, penyusunan peraturan desa serta perencanaan pembangunan, dan pemahaman tugas pokok perangkat desa.
Para peserta mendapat materi langsung dari Kabid Pemerintahan Desa Kabupaten Ketapang, Kasi Tata Kelola Pemerintahan Kecamatan Nanga Tayap dan Kasi Pemberdayaan Masyarakat.
Pembukaan kegiatan dihadiri oleh Kabid Pemdes Kabupaten Ketapang, Camat Nanga Tayap Sabran, Estate Manager CJAE Region 8A Patuan Panjaitan, serta Kepala Desa Tanjung Medan.
Camat Nanga Tayap Sabran menyambut baik inisiatif tersebut. Ia menilai pelatihan ini menjadi wadah penting bagi perangkat desa untuk memperbarui pengetahuan mereka dalam menjalankan roda pemerintahan di tingkat desa.
"Kegiatan ini sangat positif karena memberikan penyegaran bagi perangkat desa terkait tugas dan fungsi mereka sebagai pelayan masyarakat,” ujar Sabran.
Menurut Sabran, perangkat desa adalah garda terdepan dalam pelayanan publik. Ketika kapasitas mereka meningkat, pelayanan kepada warga pun akan lebih cepat, transparan dan akuntabel.
"Saya berharap kegiatan semacam ini bisa menjadi program berkelanjutan," ucapnya.
Sementara itu, Estate Manager CJAE Region 8A Patuan Panjaitan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen BGA untuk berkontribusi pada pembangunan desa di sekitar wilayah operasional perusahaan.
"Kami ingin tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar,” ungkap Patuan.
Melalui pelatihan ini, ia berharap perangkat desa semakin terampil dalam mengelola pemerintahan, terutama dalam aspek keuangan, pelayanan publik, dan perencanaan pembangunan.
"Desa yang kuat dan mandiri akan menjadi mitra terbaik bagi perusahaan dalam menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan," tuturnya.
Menurutnya, Sekolah Desa Berdaya menjadi platform penting dalam menjembatani sinergi antara dunia usaha dan pemerintahan desa. Best Government Practice merupakan bentuk kolaborasi guna memperkuat kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa.
Kegiatan yang berlangsung sehari penuh itu berjalan interaktif, di mana peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga berdiskusi mengenai praktik-praktik terbaik dalam tata kelola desa. Harapannya, pengetahuan yang diperoleh dapat diterapkan di masing-masing wilayah guna mendorong transparansi dan efektivitas pemerintahan desa. (Ad)