Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Ketapang Farhan pada rapat paripura tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD TA 2021 di Gedung DPRD Kabupaten Ketapang, Senin (6/06/2022).
"Realisasi belanja tersebut berasal dari belanja operasional sebesar Rp1,3 triliun lebih. Belanja modal sebesar Rp595 milyar lebih, belanja modal tidak terduga sebesar Rp29 milyar lebih, belanja transfer sebesar Rp400,8 Milyar lebih," paparnya.
Sementara jumlah realisasi pendapatan sebesar Rp2,6 triliun lebih, atau 108,39 persen dari target pendapatan setelah perubahan APBD tahun 2021 sebesar Rp2,4 triliun lebih.
"Realisasi tersebut berasal dari PAD sebesar Rp291 miliar lebih, pendapatan transfer sebesar Rp2,2 triliun lebih dan pendapatan lain-lain pendapatan paerah yang sah sebesar Rp88,8 milyar lebih," paparnya.
Lebih lanjut dia menyampaikan, Kabupaten Ketapang mencatat surplus sebesar Rp 262.690. 728.361,72 pada tahun anggaran 2021. Sementara pembiayaan netto sebesar Rp 215. 039. 503. 325,03. Surplus pada anggaran tahun 2021 tersebut, berdasarkan realisasi pendapatan dan belanja daerah tahun 2021. (Ndi)