Seorang Warga di Ketapang Diserang Orangutan, Kakinya Luka Parah

Editor: Agustiandi author photo

Suriani (57) warga Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan, Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, tengah mendapatkan pertolongan medis. Kakinya luka parah akibat diserang Orangutan, Kamis (7/9/2023). (Ist).
MHS (Suara Ketapang) - Seorang warga Desa Sungai Pelang, Kecamatan Matan Hilir Selatan (MHS), Kabupaten Ketapang, Suriani (57) menderita luka yang cukup parah akibat diserang Orangutan di kebun sawit miliknya, Kamis (7/9/2023) sore.

Suriani mengatakan, insiden itu terjadi saat dirinya hendak membawa hasil panen kelapa sawit di kilometer 8, jalan poros Pelang - Tumbang Titi. Amukan hewan primata tersebut menyebabkan kakinya luka parah.

"Usai manen saya langsung mengambil motor yang terparkir di pinggir jalan, kemudian saya masuk kebun, saat itu tiba-tiba satu ekor (individu) orangutan langsung menyerang saya," ujar, Jumat (8/9/2023) sore.

Suriani menceritakan, secara tiba-tiba, orangutan langsung menggigit kaki serta mencengkeramnya. Merasa jiwanya terancam, dia pun sontak melakukan perlawan dengan mencoba melepaskan gigitan dan cengkraman orangutan.

"Saat orangutan hendak menggigit wajah saya, saya melakukan perlawanan dengan menekan kepala orangutan dengan kedua tangan saya," tuturnya.

Setelah beberapa saat bergulat, orangutan akhirnya melepaskannya dan langsung pergi. Namun akibat gigitan orangutan dirinya mengalami luka di bagian tubuhnya hingga harus mendapatkan pertolongan medis.

Kepala Desa Sungai Pelang Suandi mengatakan, peristiwa tersebut sudah dilaporkan ke pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Ketapang. 

"Terkait kejadian orangutan yang menyerang warga ini, kami sudah melakukan koordinasi bersama pihak BKSDA Ketapang melalui surat resmi," ungkapnya saat dikonfirmasi wartawan.

Suandi menjelaskan selain membahayakan warga, habitat satwa yang mendekati pemukiman warga juga bisa membahayakan orangutan itu sendiri.

"Beberapa kasus lainnya ada juga orangutan yang terjebak kebakaran di lokasi Transmigrasi Desa Sungai Pelang," katanya.

Pihak desa berharap, BKSDA dapat memindahkan orangutan ke lokasi habitat yang jauh dari pemukiman warga. Hal ini untuk menghindari kejadian serupa.

"jadi, agar tidak ada korban yang lebih banyak Iagi dan kasus orang utan ini tidak menjadi berlarut-larut kami harap pihak BKSDA dapat memindahkan orangutan yang telah menyerang masyarakat ini," pungkasnya. (Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini