Rakyat Harus Bersuara Melawan Korupsi

Editor: Agustiandi author photo

Pengamat Hukum Herman Hofi Munawar. (*)
Ketapang (Suara Ketapang) - Setiap tanggal 9 Desember diperingati sebagai Hari Anti korupsi seluruh dunia. Berbagai agenda pemerintah maupun NGO baik pusat dan daerah melakukan Peringatan Hari Antikorupsi yang melibatkan masyarakat secara umum. 

Pengamat Hukum Herman Hofi Munawar mengatakan, peringatan hari antikorupsi ini perlu dimaknai lebih dari seremonial, melainkan sebuah momentum refleksi bahkan apresiasi untuk semua upaya pemberantasan korupsi.

"Memperingati hari anti korupsi sedunia ini harus dijadikan sebagai monument untuk mewujudkan makna hari antikorupsi, harus terus diikhtiarkan agar setiap level birokrasi kita terwujud semangat pelayanan publik yang bebas dari berbagai hal yang dapat merugikan negara dan masyarakat," paparnya, Sabtu (9/12/2023).

Menurut Herman Hofi, diperlukan leadership yang kuat dari kepala daerah dan jajarannya. Korupsi, dan kolusi dan nepotisme hanya akan tumbuh dengan subur apa leadership buruk. 

Selain itu, lanjut Herman, pengawasan eksternal masyarakat menjadi penting. Korupsi merupakan salah satu bentuk kejahatan kemanusiaan yang dapat menyengsarakan dan menghancurkan ribuan masa depan anak bangsa ini.  

Rakyat harus bersuara melawan berbagai bentuk KKN.

Herman menyampaikan, setiap tahun diperingati hari anti korupsi, namun faktanya upaya pemberantasan korupsi semakin buruk. 

"Ketua KPK tersandung korupsi, Wamen Kemenkumham yang juga ahli hukum pidana dari perguruan tinggi ternama di indonesia ditetapkan tersangka," ucapnya.

Selian itu, penanganan tindak pidana korupsi yang tak kunjung selesai, sementara anggaran yang yg di gelontorkan guna pemberantasan korupsi semakin besar tidak seimbang dengan sitaan dari koruptor. 

"Bahkan buron korupsi yang tak kunjung tertangkap, hingga pelanggaran-pelanggaran etik yang dilakukan berulang oleh aparat penegak hukum," ujarnya.

Herman menambahkan, Penguatan terhadap kinerja Kepolisian, Kejaksaan dan KPK dalam penindakan kasus korupsi menjadi urgen. Tentu saja rakyat perlu mendampingi APH. 

"Rakyat adalah korban maka rakyat melalui momentum hari antikorupsi harus semakin kuat dan lantang bersuara dan bergerak dalam upaya melawan korupsi dengan cara bersuara dan terus meramaikan ruang digital dengan komentar kritis, bila diperlukan turun kejalan menyampaikan aspirasi," pungkasnya. (Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini