Peserta Sekolah Desa Berdaya berfoto bersama dengan Deputi CA PT BGA Kalimantan Barat di sela-sela pelatihan budidaya ikan air tawar, pada Rabu (28/8/2024). (ist) |
Kegiatan yang bekerjasama dengan IDH (Inisiatif Dagang Hijau) tersebut dilaksanakan selama tiga hari mulai 28 sampai 30 Agustus 2024. Pesertanya berasal dari enam desa yang berada dari lingkungan konsesi BGA grup Kalbar dan Kalteng.
Puluhan peserta dibekali teori dan praktek tentang budidaya ikan lele, mulai dari persiapan, pemijahan benih hingga pembesaran ikan. Termasuk di dalamnya transfer ilmu dan pengalaman.
Salah satu perkebunan kelapa sawit terbesar di Kabupaten Ketapang tersebut mendatangkan pelatih yang yang benar-benar ahli di dalam budidaya iklan air tawar.
Deputi CA PT BGA Kalimantan Barat, Riduan menjelaskan, Sekolah Desa Berdaya dilaksanakan secara rutih setiap bulan, mulai dari pelatihan pertanian, perikanan, peternakan dan UMKM.
Riduan berharap dengan pelatihan budidaya perikanan tersebut peserta memiliki keterampilan dan pengetahuan dasar dalam membudidayakan iklan lele.
Menurut Riduan, potensi pengembangan ikan air tawar di cukup besar. Peluang tersebut diharapkan dapat menjadi pertumbuhan ekonomi lokal sehingga mampu dimanfaatkan warga desa untuk menambah penghasilan bahkan dapat menjadi profesi baru bagi masyarakat.
"Selesai mengikuti pelatihan ini mereka mendapatkan ilmu yang bisa diterapkan, minimal untuk keluarga mereka sendiri, kemudian berkembang dari desa, kecamatan sampai kabupaten," ujar Riduan.
Riduan menambahkan, program CSR PT BGA tidak hanya terfokus pada bantuan berupa fisik, pihaknya juga berkomitmen dalam upaya pemberdayaan masyarakat. Dia berharap masyarakat dapat menikmati hal positif dari keberadaan perusahaan di desa mereka.
"Kami berharap masyarakat sekitar kita ini juga maju, tidak hanya di bidang kepala sawit tapi juga di bidang-bidang lain, untuk itu kita mendorong mereka dengan pelatihan-pelatihan seperti ini," ujarnya.
Kades Kayong Utara, Kecamatan Nanga Tayap, Kadorusno mengapresiasi penuh komitmen PT BGA dalam menggalakkan wirausaha mandiri melalui "Sekolah Desa Berdaya".
"Masyarakat yang berada di sekitar lingkungan perusahaan ingin sekali mendapat manfaat lebih dari kehadiran perusahaan," ucap Kadorusno yang juga merupakan Ketua Dewan Adat Dayak Kecamatan Nanga Tayap tersebut.
Dia berharap dengan digalakkan pelatihan-pelatihan seperti ini dapat memancing masyarakat untuk bisa berwirausaha baik di bidang pertanian, peternakan maupun perikanan.
"Harapannya perusahaan maju, masyarakat di sekitar juga bisa ikut menikmati kemajuan yang ada, perusahaan mempunyai keuntungan, masyarakat juga mendapat keuntungan yang lebih dari kehadiran perusahaan," ucapnya. (Ndi)