Atlet belia asal Nanga Tayap Kabupaten Ketapang Marcel Jhonatan (12) saat turnamen audisi umum PB Djarum tahun 2024. (ist) |
Jhonatan menjadi salah seorang dari 46 atlet peraih super tiket. Dimana 18 orang lolos dari jalur turnamen dan 28 orang dari jalur tim pencari bakat. Pada audisi tersebut itu tercatat 1.966 peserta putra-putri dari seluruh Indonesia.
Kini Jhonatan bersama 45 atlet lainnya tengah menjalani karantina selama empat pekan. Tahapan ini dilakukan untuk melihat potensi dan mentalitas atlet. Karantina ini juga menjadi seleksi akhir.
Jika lolos, pelajar kelas 1 SMP itu berhak mendapatkan beasiswa bulutangkis dari Bakti Olahraga Djarum Fondation dan berhak bergabung di PB Djarum.
Ayah Jhonatan, Ajui (42) mengatakan, anaknya berhasil meraih super tiket dari jalur turnamen. Saat turnamen, Jonathan sempat banyak menghadapi peserta lain seperti dari Klaten, Cilacap termasuk peserta dari Kudus.
"Tahun lalu pernah ikut juga seleksi yang sama, tapi tidak lolos karantinanya, tahun ini kita coba ikut lagi, mudah-mudahan tak hanya dapat super tiket, tapi nanti lolos juga ditahap karantina," ujar Ajui kepada Suara Ketapang, Jumat (20/9/2024).
Ajui bercerita, anaknya mulai tertarik dengan bulutangkis sejak kelas 3 SD. Sejak itu dia mulai aktif latihan. Setahun sebelum ikut audisi umum PB Djarum, Jonatan dikirim ke Solo untuk latihan dengan lebih serius.
"Sejak kelas 3 SD itu mulai saja ajak main bulutangkis, naik kelas 4, kita buka GOR bulutangkis di Tayap, kita ambillah pelatihan dari Jawa, jadi PB Nanga Tayap, sekarang namanya BSBC Nanga Tayap," papar Ajui.
Ajui mengaku bangga dengan daya juang anaknya. Dia berharap Jhonatan mampu melewati tahapan karantina dengan prestasi yang baik sehingga lolos dan bergabung di PB Djarum.
"Pesan kami buat Jhonatan, tingkatkan kualitas dan mental dan mudah-mudahan kelak jika sudah besar, cita-cita besarnya jadi atlet yang mewakili Indonesia pada ajang internasional, amin," tutupnya. (Ndi)