Ketapang Raih Juara Umum Festival Melayu XIII di Pontianak

Editor: Agustiandi author photo

Penyerahan piala bergilir Festival Melayu Kalbar XIII pada malam penutupan di halaman Rumah Adat Melayu Kalbar di Pontianak, Kamis (24/10/2024) malam. (ist) 
Pontianak (Suara Ketapang) - Kabupaten Ketapang sukses meraih juara umum pada Festival Melayu Kalbar XIII. Para pemenang diumumkan saat malam penutupan yang digelar di halaman Rumah Melayu Kalimantan Barat, pada Kamis (24/10/2024) malam. 

Kabupaten Ketapang memperoleh total tiga juara pertama dalam tiga kategori utama, yakni Lomba Lagu Melayu Pria, Lomba Lagu Melayu Wanita, dan Stand Pameran Terbaik. 

Sekretaris MABM Kabupaten Ketapang, Syawaldi menyatakan kebanggaan atas keberhasilan ini. 

"Sejak awal, Ketapang telah menunjukkan penampilan yang konsisten dan memukau pada berbagai cabang lomba yang digelar,” kata Syawaldi. 

Ketua MABM Kabupaten Ketapang, M. Febriadi, yang tidak bisa hadir dalam acara penutupan menyambut gembira kabar kemenangan ini. 

Menurutnya, kemenangan ini menjadi bukti nyata komitmen Kabupaten Ketapang dalam menjaga dan mempromosikan budaya Melayu, serta diharapkan dapat menginspirasi generasi muda untuk semakin mencintai dan melestarikan warisan budaya leluhur.

"Prestasi ini tentunya akan menjadi motivasi bagi Kabupaten Ketapang untuk terus mengembangkan dan melestarikan budaya Melayu," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Prof. Chairil Effendy, Ketua Umum MABM Kalbar, dalam sambutannya menyatakan bahwa Festival Melayu XIII merupakan bukti nyata bahwa budaya Melayu masih hidup dan berkembang. 

"Festival ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga merupakan praktik hidup masyarakat Melayu yang perlu dilestarikan dari generasi ke generasi," tegasnya. 

Kabid Kesra Pemda Kalbar Mulyadi dalam sambutannya mewakili Pj. Gubernur Kalimantan Barat, menekankan pentingnya budaya sebagai pemersatu bangsa.

"Budaya Melayu harus kita jaga dan lestarikan karena di dalamnya terkandung nilai-nilai luhur yang dapat menjadi pedoman hidup," ujarnya. 

Mulyadi berharap Festival Melayu XIII dapat masuk dalam kalender even nasional tahun 2025.

"Dengan demikian, budaya Melayu akan semakin dikenal luas baik di dalam maupun luar negeri," tambahnya.

Selama festival, masyarakat disuguhkan berbagai pertunjukan seni, lomba, dan pameran yang menampilkan kekayaan budaya Melayu. Partisipasi aktif dari berbagai kabupaten/kota di Kalimantan Barat serta kehadiran perwakilan dari Malaysia semakin memperkuat semangat persaudaraan dan kerja sama dalam melestarikan budaya Melayu. (Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini