Ritual Ngembaru Padi Desa Sungai Daka, Tradisi Tahunan yang Menyatu dengan Kearifan Lokal

Editor: Agustiandi author photo
Desa Sungai Daka, Kecamatan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang, menggelar ritual adat Ngembaru Padi, pada Jumat (21/2/2025). (ist) 
Sungai Laur (Suara Ketapang) – Desa Sungai Daka, Kecamatan Sungai Laur, Kabupaten Ketapang, kembali menggelar ritual adat Ngembaru Padi. Tradisi tahunan ini digelar selama satu pekan, mulai 21 hingga 28 Februari 2025, sebagai wujud syukur atas hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah.  

Suasana meriah langsung terasa begitu memasuki desa ini. Puluhan ibu-ibu berpakaian rapi, membawa takin (wadah tradisional) berisi hasil bumi. Berbaris dengan penuh khidmat. Alunan musik tradisional mengiringi gerakan tarian yang penuh makna. Menciptakan suasana sakral sekaligus hangat.  

“Sore ini kami memulai tahap pertama ritual. Besok, kami akan pasta dan makan beras baru bersama seluruh masyarakat, akhir acara nanti tanggal 28 dengan ritual adat Buka Umbung," ujar Bambang, Kepala Desa Sungai Daka, Jumat (21/2/2025).  

Bambang menjelaskan, Ngembaru Padi bukan sekadar acara seremonial. Ritual ini adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas rezeki yang diberikan selama setahun terakhir.

“Ini adalah warisan nenek moyang kami yang terus kami lestarikan,” tambahnya.  

Ritual Ngembaru Padi menjadi bukti nyata kearifan lokal yang masih terjaga. Setiap tahapan acara sarat dengan makna. Mulai dari persembahan hasil bumi hingga makan bersama. Kegiatan ini tidak hanya mempererat tali persaudaraan warga, tetapi juga menjadi momen refleksi atas hubungan harmonis antara manusia, alam dan Sang Pencipta.  

Bagi masyarakat Desa Sungai Daka, Ngembaru Padi bukan sekadar tradisi. Ia adalah identitas, warisan, dan pengingat akan pentingnya menjaga keseimbangan hidup. Tahun demi tahun, ritual ini terus hidup, menjadi simbol harapan untuk masa depan yang lebih baik. (Ndi)
Share:
Komentar

Berita Terkini