Soroti 10 Desa Tanpa PAUD, Bupati Ketapang : Ini Harus Jadi Atensi Kita

Editor: Agustiandi author photo

Bupati Ketapang Alexander Wilyo ditemuin usai menghadiri Pengukuhan Bunda PAUD Kabupaten Ketapang periode 2025–2030 di Pendopo Bupati, Senin (24/11/2025) sian. (Suarakalbar.co.id/Agustiandi) 
Ketapang (Suara Ketapang) - Bupati Ketapang Alexander Wilyo menegaskan komitmen pemerintah daerah dalam memperkuat layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di seluruh penjuru Ketapang. 

Menurutnya, pendidikan untuk anak usia dini merupakan pondasi penting dalam membentuk generasi emas yang kelak memimpin daerah dan negara.

Hal itu disampaikan Alex usai menghadiri Pengukuhan Bunda PAUD Kabupaten Ketapang periode 2025–2030 yang berlangsung di Rumah Jabatan Bupati, Senin (24/11/2025) siang 

Alex memaparkan bahwa saat ini terdapat lebih dari 300 PAUD di Kabupaten Ketapang. Dari jumlah itu, sekitar 30 merupakan PAUD negeri, sementara sisanya dikelola oleh swasta dan yayasan. 

Ia menyampaikan apresiasi kepada para pengelola PAUD swasta yang selama ini berperan besar dalam memperluas akses pendidikan dasar bagi anak-anak.

“Sebenarnya ini adalah tugas pemerintah. Karena itu, saya sangat berterima kasih atas kontribusi pihak swasta dan yayasan yang telah menyelenggarakan PAUD,” ujarnya.

Alex juga menyoroti 10 desa yang hingga kini belum memiliki PAUD. Kondisi tersebut, menurut Alex, harus menjadi perhatian serius.

“Sepuluh desa yang belum memiliki PAUD harus menjadi atensi kita. Saya serius dalam urusan pendidikan, dan kita harus mengejar ini,” katanya.

Ia mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong memperkuat kualitas layanan PAUD di Ketapang. Para kades juga dapat berinisiatif membangun PAUD di desa masing-masing. 

"Juga bisa bekerjasama dengan Perusahaan-perusahaan di sekitar, perusahaan sawit, tambang, menurut saya bisa diambil langkah seperti itu, termasuk pihak swasta lain atau yayasan yang memang konsen terhadap pendidikan seperti PAUD ini," tutur Alex. 

Orang nomor satu di Kabupaten Ketapang itu turut menyinggung pentingnya akses pendidikan bagi anak dan mahasiswa penerima beasiswa. Ia menekankan agar proses administrasi bantuan pendidikan tidak menyulitkan masyarakat.

“Kalau kita ingin membantu, jangan dipersulit. Saya tidak mau ada warga Ketapang yang tidak bisa sekolah karena tidak punya biaya,” tegasnya.

Ia meminta para kepala desa, camat, dan para guru untuk aktif mendorong anak-anak usia sekolah agar tidak putus pendidikan.

“Ini menjadi perhatian kita semua. Jangan sampai ada anak yang tertinggal hanya karena urusan biaya,” kata Alex. (Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini