Kapal Sembako Tujuan Kepulauan Karimata Diterpa Badai, Buang Muatan agar Kapal Tak Tenggelam

Editor: Agustiandi author photo

Tangkapan layar ketikan kru kapal membuang sebagian muatan beras dan minyak goreng ke laut untuk menstabilkan kapal saat diterpa angin kencang dan gelombang tinggi dalam perjalanan menuju Desa Padang, Kamis (20/11/2025). (ist) 
Kayong Utara (Suara Ketapang) — Sebuah kapal motor yang membawa sembako ke Desa Padang, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara diterpa badai saat berlayar dari Ketapang, Kamis (20/11/2025). 

Kapolsek Pulau Maya Karimata IPDA Abu Mansur mengungkapkan, kapal tersebut berangkat dari Ketapang sekitar pukul 04.00. Meski harus membuang sebagian muatan ke laut, seluruh penumpang dan awak kapal berhasil selamat.

"Kapal mengangkut tujuh ton beras dan minyak goreng dari gudang Bulog Ketapang, serta 15 penumpang dewasa dan anak-anak," ucapnya. 

Mansur menyampaikan, sekitar pukul 10.20, ketika kapal berada di tengah laut, cuaca tiba-tiba memburuk. Angin kencang dan gelombang tinggi menghantam kapal sehingga nakhoda memerintahkan agar sebagian muatan, terutama beras dan minyak goreng dibuang ke laut demi menjaga stabilitas kapal.

"Upaya itu membuat kapal tetap bisa bertahan melewati badai. Kapal tiba di Desa Padang sekitar pukul 20.00, atau 16 jam setelah berangkat. Biasanya, perjalanan Ketapang–Desa Padang menggunakan kapal klotok hanya memakan waktu sekitar delapan jam," papar Mansur. 

Mansur menambahkan, selama ini warga Desa Padang rutin menjual hasil tangkapan ikan ke Ketapang, khususnya di TPI Sentap dan kembali dengan membawa sembako serta kebutuhan harian.

Menanggapi kejadian tersebut, ia mengimbau para nakhoda kapal penumpang, klotok, speedboat, serta nelayan untuk mewaspadai kondisi cuaca.

“Berdasarkan imbauan Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Teluk Batang, hingga 27 November 2025 terdapat potensi gelombang tinggi di perairan Kayong Utara dan Ketapang. Saat ini memasuki musim angin barat sehingga cuaca mudah berubah, angin kencang dan gelombang tinggi,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya memastikan kapal dilengkapi alat keselamatan, serta pemilik kapal selalu memperbarui informasi cuaca dari BMKG maupun pihak pelabuhan. (Ndi) 

Share:
Komentar

Berita Terkini